Selamat Datang Di Coretan Putra Aceh,

Saturday 19 July 2014

Iklan Jadul Indonesia.. hehehehe


Pasar Murah Di Halaman Mesjid Islamic Center Lhokseumawe

Teriknya Matahari yang menyinari ubun-ubun kulit kepala di siang bolong tidak membuat patah semangat setiap anak manusia yang mengantri di halaman mesjid islamic center, Kebutuhan yang tinggi akan bahan pangan dan sembako dibulan puasa membuat warga Lhokseumawe berbondong-bondong belanja sembako di pasar murah yang digelar oleh Dinas Perdagangan dan Koperasi (Disperindakop) Lhokseumawe di halaman mesjid Islamic Center.



pemandangan yang menarik dari sisi pasar murah ialah antrian yang begitu panjang seperti likak likuk ular.heehehe... beragam macam kebutuhan pokok di jual dengan harga murah seperti beras, telor, tepung, minyak dan gula. 


ratusan masyarakat dari berbagai desa hadir dan ikut mengantri guna mendapatkan bahan-bahan pokok yang murah. dari yng ikut antrian yang tertib sampai ada yang coba-coba main dari belakang karena malas dalam mengantri. tapi karena sikap para petugas penatia pasar mura yang konsisten mereka tetap tidak melayani yang tidak masuk dalam antrian. 


sifat antrian merupakan salah satu contoh sifat bersabar yang harus kita jalani apalagi di dalam bula suci ramadhan ini. tapi masih saja sedikit masyarakat yang sadar dan pedulu terhadap budaya mengantri... hanya ikut mengantri bila ada yang awasi. berarti budaya itu belum tertanam di dalam hati setiap manusia,

Monday 14 July 2014

kuburan Belanda di Tanah Aceh


Kuburan Kerkhoff merupakan pemakaman terbesar kedua tentara Belanda setelah yang pertama terbesar di Belanda. Kuburan Kerkhoff menjadi objek wisata menarik, khususnya bagi wisatawan mancanegara asal Belanda. Hingga saat ini Pemerintah Kerajaan Belanda sangat haru dan menghormati warga Banda Aceh yang merawat dengan rapi kuburan tersebut.

Kisah Awal pepatah "Mate Aneuk Meupat Jirat, Gadoh Adat Pat Tamita"

Sejarah mencatat bahwa Belanda memiliki pengalaman pahit di masa lalu ketika ingin menguasai bangsa Aceh. Bukti sejarah itu masihbisa kita saksikan pada hari ini di komplek kuburan militer Belanda di Kota Banda Aceh yang hingga saat ini masih terawat dengan baik. Kompleks kuburan ini lebih dikenal dengan nama Kerkhoff Peucut. Pemerintah kota Banda Aceh telah merawat dengan baik sekitar 2200 jasad prajurit Belanda, termasuk serdadu tawanan yang dibawa dari Ambon dan Pulau Jawa, pada saat Belanda memerangi Aceh 26 Maret 1873 sampai 1942.

Jika kita melihat foto gerbang kerkhoff tempo dulu (foto tahun 1890-1910), kita bisa melihat bagaimana asrinya pohon-pohon yang ada dilokasi kerkhoff, seolah olah itu bukanlah kuburan yang menyeramkan, suram, dan sepi melainkan sebuah taman abadi tempat peristirahatan terakhir para prajurit Belanda yang sudah bersusah payah mati-matian berusaha menaklukkan Aceh. Sampai sekarang pun kita bisa melihat bahwa kerkhoff tidak hanya sebuah kuburan tua saja, tetapi juga sebagai suatu “taman” sejarah dimana jika kita berada disini kita akan merasakan bagaimana rasa heroik para pejuang, para pendahulu kita yang telah mempertahankan setiap jengkal tanah Aceh dari awak kaphe untuk diwariskan kepada anak cucunya kelak. Ah, lagi-lagi kakek-nenek buyut ku tak memperdulikan nyawanya demi aku. Benar-benar bukti kasih sayang orang tua kepada anak.

Jasa Radio Rimba Raya untuk Indonesia

“Republik Indonesia masih ada, karena pemimpin republik masih ada, tentera republik masih ada, pemerintah republik masih ada, wilayah republik masih ada dan di sini adalah Aceh”.

demikina siaran itu disampaikan dalam berita singkat dari Radio Rimba Raya pada masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Berita itu disiarkan melalui stasion radio berkekuatan satu kilowatt pada frekwensi 19,25 dan 61 meter. Berita kemerdekaan Indonesia pun tersebar ke berbagai negara tetangga waktu itu.

Radio Rimba Raya yang monumennya diresmikan oleh Menteri Koperasi/Kepala Bulog, Bustanil Arifin pada 27 Oktober 1987 pukul 10.30 WIB itu, terletak di desa Rimba Raya, Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah.

Radio Rimba Raya berjasa sangat besar dalam menyebarkan berita tentang kemerdekaan RI. Sejak Agresi Belanda ke-dua, 19 Desember 1948, peranan radio sebagai penyampai berita di tanah air sudah dilakukan oleh Radio Rimba Raya yang beroperasi di tengah hutan raya Gayo.

Thursday 10 July 2014

Mengenal Tokoh Aceh Penyumbang Emas di Puncak Monas


semua tau emas di puncak monas milik masyarakat aceh... tapi masih sedikit yang tau siapa sebenarnya orang aceh tersebut yang telah menyumbang emas ke puncak monas. nah.. simak baik-baik ulasanya nya...

Ternyata 38 kg emas yang dipajang di puncak tugu Monumen Nasional (Monas) Jakarta, 28 kg di antaranya adalah sumbangan dari salah seorang saudagar Aceh yang pernah menjadi orang terkaya Indonesia, Teuku Markam. 
Orang-orang hanya tahu bahwa emas tersebut memang benar sumbangan saudagar Aceh. Namun tak banyak yang tahu, bahwa Teuku Markam-lah saudagar yang dimaksud itu.

Itu baru segelintir sumbangan Teuku Markam untuk kepentingan negeri ini. Sumbangsih lainnya, ia pun ikut membebaskan lahan Senayan untuk dijadikan pusat olah raga terbesar Indonesia. 

Asal Mula Kota Lhokseumawe


Kalli ini kita coba melihat asal mula dari kota Lhokseumawe.
Secara etimologi Lhokseumawe berasal dari kata Lhok dan Seumawe. Dalam Bahasa Aceh, Lhok dapat berarti dalam, teluk, palung laut, dan Seumawe bermaksud air yang berputar-putar atau pusat mata air pada laut sepanjang lepas pantai Banda Sakti dan sekitarnya. Keberadaan kawasan ini tidak lepas dari kemunculan Kerajaan Samudera Pasai sekitar abad ke-13, kemudian kawasan ini menjadi bagian dari kedaulatan Kesultanan Aceh sejak tahun 1524.

Sebelum abad ke-20, negeri ini telah diperintah oleh Uleebalang Kutablang. Tahun 1903 setelah perlawanan pejuang Aceh terhadap penjajah Belanda melemah, Aceh mulai dikuasai. Lhokseumawe menjadi daerah taklukan dan mulai saat itu status Lhokseumawe menjadi Bestuur Van Lhokseumawe dengan Zelf Bestuurder adalah Teuku Abdul Lhokseumawe tunduk dibawah Aspiran Controeleur dan di Lhokseumawe berkedudukan juga Wedana serta Asisten Residen atau Bupati.

Tuesday 8 July 2014

MENU KHAS BUKA PUASA DI ACEH

Di bumi serambi Mekkah ini kita bisa nyobain menu khas buka puasa di sana yaitu bubur kanji rumbi. Wah, pasti penasaran dong kayak apa sih bubur kanji rumbi ini ?

Kanji rumbi terbuat dari bahan dasar beras dan sayur-sayuran yang terdiri dari wortel, kentang, dan sayur-sayuran lain. Yang bikin sedap, kanji rumbi dicampur dengan rempah-rempah yang terdiri dari merica, jahe, kunyit dan bumbu dapur lainnya yang kemudian digiling sebagai bumbu utama. Agar lebih nikmat lagi, kanji rumbi bisa dicampur dengan daging ayam yang sudah dicincang, atau udang, atau sesuai selera kita.

Selain sedap dan nikmat, kanji rumbi juga berkhasiat sebagai obat untuk menghilangkan angin dalam tubuh. Sehinggakita bisa tetap sehat dan bugar. Tapi gak semua masjid di Aceh menyediakan menu buka puasa yang sangat nikmat ini lho ,

Tradisi memasak kanji dilakukan secara bergotong royong. Sistem kerja dan bahan-bahan yang diperlukan dikumpulkan secara bersama-sama dengan memperhatikan asas pemerataan dan keadilan. Paling sedikit, setiap hari ada lima kepala keluarga menyumbang berbagai bahan untuk membuat kanji rumbi.

Monday 7 July 2014

Atribut Kampanye di Masa Tenang jelang Pilpres 2014


Masuk Masa tenang kampanye Pilpres sampai hari ini masih beredar di kota lhokseumawe beragam alat peraga kampanye seperti baleho, spanduk, poster bahkan yang lainnya. di setiap pojok kota, desa masih banyak terpampang poster-poster pasangan capres dan cawapres. Beragam alat peraga kampanye pemilihan presiden/wakil presiden berseleweran di sejumlah fasilitas umum di pusat kota Lhokseumawe. Kondisi itu menyebabkan kawasan perkotaan menjadi semrawut karena terdapatnya banyak baliho, spanduk, poster dan sticker yang merusak tata ruang setempat. hal itu bisa kita jumpai di pohon-pohon, pagar rumah, tiang listrik dan tempat-tempat lainya. nah siapa yang bertugas untuk membersihkan itu apa dari pihak panwaslu, KIP atau dari timses masing-masing pasangan..nah ini menjadi panutan bagi masyarakat tersendiri bahwa dari sisi ini saja masih belom bisa untuk tampil profesioanal. seharusnya dua pasangan dan tim ses pasangan dari kedua Calon presiden ini bisa lebih profesional dalam bersaing salah satunya dengan mengikuti peraturan yang telah di tetapkan dari KIP dan Panwaslu.antusias masyarakat dalam menyambut pilpres 2014 ini sangat efektif sehingga para timses mungkin mengambil kesempatan dalam hal ini..siapa sebenarnya yang bertugas untuk memantau kegiatan-kegiatan seperti ini...???bukan hanya itu saja di media sosial pun sampai saat ini masih terjadi kecurangan dengan masih mengunakan atribut kampanye capres dan cawapres. dan di jelang hari tenang ini juga kita masih bisa melihat beragam argument hadir terpampang di media sosial tentang dukungan, kritikan serta cacian untuk saling menjatuhkan lawan dari timses capres dan cawapres...sekarang mari kita kembali berfikir secara logis untuk bisa melihat dengan mata terbuka secara real apa sudah bisa, atau sudah bagus, apa sudah cocok menjadi pemimpin negara.

Saturday 5 July 2014

Pilihan hati di Kertas suara Pilpres 2014

Mari berpikir jernih menjelang pilpres 2014..
tentukan pilihan yang baik, untuk memilih pemimpin yang jujur, religius, anti korupsi, dan bisa membawa indonesia kearah yang lebih baik. ribut, caci maki saling mejelekkan bukan sisi yang baik untuk mendukung pilihan hati. tetap fokus dan berfikir jernih untuk masa depan kita dan keluarga kita kedepan. semua pilihan ada di hati kita.. jangan sampai ikut-ikutan dan menutup sebelah mata hati hanya demi sesuatu yang di janjikan tapi belum tentu di jalankan. gunakan pilihan sebaik mungkin, hilangkan sikap mencela yang lain.. semua ada pada diri kita. satu suara menentukan nasib kita dan bangsa

Keliling Kota sambil nunggu Beduk berbuka

Cuaca mulai mendung di wilayah Lhokseumawe.. asyik buat jalan-jalan keluar sambil menunggu beduk berbuka puasa. usai siap siaran ku coba engkol motor kesayangan ku (starternya rusak heheheh), mulai bergerak mengelilingi kota lhokseumawe, dari tatapan selama berajalan, disetiap sudut dan simpang selalu ada penjual jajajan berbuka puasa, ini merupakan suatu kebiasaan di bulan ramadhan dimana para ibu-ibu, gadis remaja dan pemuda mengais rezeki untuk persiapan lebaran.. hampir setiap pedangang tidak ada yang sepi semua memiliki langganan sendiri, beragam jajanan meyelimuti hampir separuh kota dan desa, jajan yang mereka jual diantaranya kelapa muda, gorengan, aneka kue basah, sop buah, siomay, bakso bakar, air tebu dan aneka macam mie dan gado-gado.

Ramadhan, Pilpres dan Piala Dunia



Tanggal 28 Juni lalu kita tiba di awal bulan suci Ramadhan, dimana bulan yang di tunggu umat islam seluruh dunia. disamping itu juga di bulan suci Ramadhan hadir berbagai event seperti ajang Piala Dunia dan Pilpres 2014. dua event ini terkadang banyak menyita waktu asyarakat yang fanatik untuk beribadah di bulan ramdhan. bagi kalangan timses capres dan cawapres ini merupakan ajang yang ketat dan erat dalam mengsisi hari-hari di bulan ramadhan dari safari dari sampai silaturahmi ke masyarakat. tergkadang ada yng mengukanan ceramah ramadhan untuk kepentingan politiknya. bahkan terkadang mejelang pemilihan suara ada yng extra kerja untuk mendapatkan suara.. ya istilahnya seranggan fajar atau apalah itu namanya.
nah.. bagaimana dengan piala dunia....???? pentandingan event besar dunia ini banyak menyihir masyarakat untuk ikut mengikuti kegiatan tersebut. dari mulai bergadang, sorak menyorak bahkan terkadang memanggil-mangil wasit bila tim kesayangannya kena langgar dari tim lawan... aduhhhhh ntah wasitnya dengar atau tidak..., selai itu sorakan gooolllllllll disaat bola menembus gawang pun bisa bergema dari semua sisi kota dan desa secara serentak tampa peduli waktu istirahat orang lain yg terganggu. belum lagi yang sibuk dengan tebak score....